Senin, 20 Agustus 2012

Malaysia (Kuala Trengganu) for The First Journey \(^o^)/ bagian II

Dua jam telah berlalu.. Saya tidak berhasil tidur pules donk.. Ya wajar aja sih.. Secara yang ikut dalam perjalanan adalah manusia-manusia yang kegirangan banget hatinya, jadi ga bisa tidur sankin senangnya.

Pesawat mendarat dengan cuaca yang cerah bahkan mungkin panas. Kami turun dari persawat satu persatu dan menuju pengambilan bagasi. Akhirnya, MALAYSIA...!!! Aku Datang..!! seperti itu hati saya bersorak dengan semangat. Anyway, kami masih harus menanti rombongan team kami yang berangkat dari Jakarta, Padang, dan Medan.. Hehehe.. Jadi dengan kata lain kami sempatlah narsis exsit di bandaranya Malaysia. Berjejer dengan troli yang penuh dengan koper dan perlengkapa lain kami menanti diluar pintu kedatangan luar negri. Kami disambut oleh panitia dari Trengganu yang sudah siap dengan Bus Makan Angin yang berjejer diparkiran. Saya sempat merasa asing dengan bahasa-bahasa yang so Melayu di Malaysia. Maklumlah ini kali pertama saya keluar negri.. Hehehe.. Bus Makan Angin itu sebenarnya adalah bus Pariwisata kali ya kalau di Indonesia.. Hehehe..

Setelah berfoto-foto dibandara dan hari semakin siang, ini perut mulai berbunyi.. Lapeerr.. T^T Tapi kita harus menanti rombongan lain yang belum sampai. Beberapa saat kemudian, sepertinya rombongan dari berbagai daerah tadi sampai.. Dan sekarang waktunya kita naik ke Bus Makan Angin.. Yey!

Saya dan teman saya berlomba dengan troli koper kami hingga mencapai bus yang menanti kami. Supir bus berkomunikasi dengan kami menggunakan bahasa melayu. Saya dan teman saya bertatap-tatapan kagak ngerti. Dan kami saling bertanya, apa maksudnya beliau.. Tapi pembicaraan kami berujung dengan tawa dan sang supir hanya bisa menggaruk kepalanya yang mungkin gatel.. Hahaha.. Apapun itu, intinya masuk dulu dalam bus dan cari posisi kursi terbelakang biar nyaman. Satu hal lagi yang bikin kami tertawa, tak lain adalah tulisan pintu darurat yang ditulis dengan nama pintu kecemasan. Saya dan teman saya memilih duduk didekat pintu kecemasan itu. Dan teman saya membuat satu lelucon.. "Bila Anda cemas, silakan menuju pintu kecemasan untuk menghilangkan cemas Anda..", katanya dengan lagak seperti orang periklanan dari televisi. Dengan wajah kocaknya dan ekspresinya yang meyakinkan itu membuat perut kami tergelitik dan tertawa lepas.

Ada slogan yang pernah saya baca yang artinya kira-kira seperti ini, perjalanan terasa menyenangkan atau tidak itu tergantung dari perjalanannya bukan tujuannya. Saya rasa, saya mengalaminya hari ini. Perjalanan pertama keluar negri saya menjadi sangat berkesan karena bersama orang-orang yang penuh dengan kesan.

Banyak hal yang terjadi didalam bus Makan Angin ini.. Lelucon, permainan, kejahilan, tawa canda yang pecah tat kala mengundang rasa sebel bagi sebagian penumpang memang tidak bisa dihindari. Entah kebetulan atau tidak, bus ini terisi dengan si biang-biang kehebohan yang membuat suasana perjalanan menjadi heboh. Bahkan ditengah perjalanan menuju ke Trengganu dimalam hari, dikala lampu dalam bis sudah dipadamkan, tetap saja masih terdengar suara-suara yang dapat ditebak siapa pemiiknya..

Siang itu kami sempatkan diri makan di restoran Padang didekat Mesjid untuk makan siang. Seusai makan siang, beberapa teman kami ada yang sholat dan kami yang non muslim berfoto-foto ria sambil menanti mereka kembali dari mesjid.

Hari semakin siang, kami juga sempat mengunjungi Petronas dengan menara kembarnya, mengunjungi mall disana dan berfoto sebagai kenang-kenangan di dalam pintu masuk daerah pertokoan serta di depan menara kembar Malaysia itu sebelum melanjutkan perjalanan panjang ke trengganu.

Suasana dalam bus sempat meredam sesaat. Team horey juga perlu istirahat. Hehehe.. Kami tertidur sesaat sebelum kemudian beraksi lagi dengan permainan UNO yang seru. Coreng-corengan pipi buat yang kalah dipermainan kartu UNO menjadi hukumannya. Tapi kasihannya, beberapa peserta yang sedang tidur pules pun sempat dicorengin dengan bedak dan difoto tanpa mereka sadari. Seru iya, kocak iya, menyebalkan mungkin juga iya bagi mereka yang mengharapkan perjalanan kalem tanpa berisik.

Sebagai salah satu orang yang terlibat dalam kehebohan itu, jujur merasa bersalah sih ke beberapa peserta dan orang tua peserta yang ingin istirahat. Tapi itu susah dibenddung ketika rasa kegembiraan yang terlalu ada pada hati mereka. Meminta mereka untuk diam-diam saja sepanjang perjalanan juga bukan hal yang mudah dilakukan.

Untungnya malam yang semakin larut itu berhasil membuat mereka tidur lelap. Bis yang kami tumpangi sempat berhenti ditempat peristirahatan. Disini, bagi siapa yang ingin ke kamar kecil (toilet) dalam bahasa malaysianya Tandas diperuntukan. setelah cuci wajah, kami disiapin nasi dalam kotak untuk makan malam. Usai makan malam kami kembali melanjutkan perjalanan yang masih empat jam lagi.. Lelah iya tapi itu menyenangkan.

Jam 3.00 dini hari kami tiba di rumah-rumah tamu yang sudah dipersiapkan panitia di Trengganu. Disini aktifitas padat akan segera dimulai. Jam 3 itu kami dipaksa untuk harus tidur. Karena jam 7 pagi kami akan sarapan, setelah sarapan kami akan berjumpa dengan para panitia dan orangtua asuh selama kita di Trengganu. Lho koq orangtua asuh? Yap! Dalam program kami tahun ini mengambil tema homestay dengan orangtua angkat. Dimana kami akan tinggal dengan orangtua angkat kami dan melakukan aktifitas seperti anak-anak mereka lakukan sehari-hari. Kami juga akan ke sekolah dan belajar disekolah teman-teman kita di Trengganu lho.. Seru!! \(^o^)/

Kuala Trengganu adalah negara yang terletak di timur laut Kuala Lumpur ini merupakan daerah pinggiran pantai. Masyarakat disini kebanyakan adalah nelayan dan berdagang. Kotanya cukup panas dan bikin gerah kalau buat aku. Tapi serunya disini pantainya pasirnya putih.. Cantik..

Saya dan teman saya kebetulan tinggal bersama orangtua angkat yang berprofesi sebagai dosen (ayah) dan pedagang (ibu). Dikeluarga ini mereka mempunyai tiga orang anak pperempuan. Yang paling besar sebaya dengan kami, yang nomor dua lebih kecil dari kami, dan yang bungsu masih SMP.. Serunya bercanda gurau bersama saudara angkat dirumah ini karena mereka juga sesama penggemar KPOP! Ulalala.. Penggemar KPOP ketemu dengan penggemar KPOP lainnya adanya heboh! Tiga hari kami tinggal dirumah ini dan benar-benar diperlakukan seperti anak. Saya jadi rindu dengan Daddy saya.. Hiks! Hehehe..

Hari pertama..
Seusai acara perkumpulan dan penyambutan oleh para panitia Trengganu, kami pulang ke rumah orangtua angkat kami dan memulai kehidupan seperti bagian dari keluarga itu. Kami disungguhkan makanan khas Trengganu.. Dari nasi minyak sampai banyak lagi.. Oiya, ada yang lain dari bahasa melayu di negri Trengganu ini lo.. Bahasa disini selalu menambahkan huruf "g" pada kata-kata yang berakhiran "n". Seperti kata "ikan", jika disebut maka pelafalannya akan menjadi "ikang".. Lucu sih.. Tapi itulah serunya bertraveling dari satu negara ke negara lain. Kita jadi belajar banyak hal tentang tata budaya, bahasa, tata krama, sampai kebiasaan di tempat itu. Selama saya tinggal disini, kebiasaan saya dan teman saya Indri jadi berubah. Biasanya kami makan malam terakhir itu jam 7 malam kalau disini jam 12 malam baru makan malam.. (hiks! mama.. bisa overweight ne kita).. Sudah itu, rata-rata aktifitas disini itu dimulai dari jam 10 pagi.. Jadi mereka yang buka toko itu beraktifitas mulai jam 10 pagi.. Nah, karena teman saya ini muslimah, jadi saya terikut bangun saat dia mau sholat subuh.. Kebiasaan kami kalau di Indo itu, kalau udah bagun itu nga tidur lagi itu terbawa sampai disini.. Jadi, intinya saya dan teman saya itu adalaha orang yang bangun paling awal dirumah itu(masih gelap gulita donk ini rumah)... Jam 10 adalah waktu untuk sarapan dirumah ini.. Hari pertama adalah hari kami bersama anak pertama dirumah ini untuk shoping.. Mereka sedang membutuhkan perlengkapan kemping untuk kebutuhan sekolahnya. Jadi kami belanja ke Giant.. Hehehe.. Saya dan Indri takut nyasar dan ketinggalan. Tapi dasar wanita, ga bisa liat belanjaan yang lagi SALE! hahaha.. Saya dan Indri mengikuti panggilan batin untuk berjalan menuju tulisan SALE itu. Tanpa disadari mereka juga sudah mulai menjauh dari kami. Ketika tersadar, kami berdua sibuk mencari Ainun dan adiknya itu. Hahaha.. Kami kehilangan jejak dan nyaris nyasar. Merekapun kehilangan kami.. Setelah sekian lama berputar-putar dan sempat cemas, akhirnya kami memutus kan untuk mondar mandir di dekat kasir saja. Mereka pasti ke kasir pikir kami. Dugaan kami benar, Ainun dan adiknya datang menuju kasir dan akhirnya bertemu dengan kami kembali. Hahaha.. kapok deh.. Nga lagi-lagi mengalihkan mata dari mereka.

Usai berbelaja, sorenya kami mengunjungi pantai trengganu.. Horey!!! Disana rombongan kami dengan orangtua angkat mereka masing-masing juga main ke pantai. Sore ini memang jadwal kami mengunjungi pantai bersama orangtua angkat. Seru banget! Kami sempat latihan sebentar dipantai karena esok kami harus tampil di panggung pertama kami yaitu dihadapan mahasiswa seni Trengganu. Itu sesuatu banget!!!! Senja tertawa bersama orangtua angkat dan teman-teman itu menyenangkan.. Saya rasa, kini pantai menambahkan alasan kenapa aku harus merindukan dia..

Hari ke dua..
Pagi-pagi banget setelah sarapan, kami diantar ke pelabuhan mengunjungi museum mesjid. Di sini kita diajak berkeliling melihat seluruh miniatur mesjid diseleruh dunia. Belajar tentang sejarah dan banyak lagi. Kami dengan seragam hijau hari ini mengarungi sungai degan perahu atau kapal motor menuju museum itu dan kemudian beristirahat untuk pertunjukan malam ini. Usai makan siang, para penari mulai bermakeup. Salah satu keuntungan mengikuti program ini juga, kita yang tadinya ga pandai berdandan mendapat kursus kilat kelas berdandan dan akhirnya sekarang kita bermakeup sendiri dan ada juga yang dibantu oleh beberapa senior dari team kita.

Kesibukan dimulai dari latihan terakhir, gladiresi sampai perform.. Yup! Yang cantik jadi makin cantik yang gagah jadi makin gagah! Yuhuu.. Baju tradisional saman telah dikenakan.. Deg-degan!!!!!!!!! Latihan-latihan untuk bagian yang sering salah terus dilakukan dibelakang panggung. Malam ini kami ingin tampil sempurna namun tidak tegang! Semua pengisi acara sibuk dengan dandanannya, pakaiannya, dan propertinya masing-masing. Kebetulan saya terlibat dalam dua tarian yang jaraknya berdekatan. Kami seakan berkejar-kejaran dengan jarum detik jam dinding yang berputar.

Kata sambutan MC (pembawa acara) sudah terdengar.. Begitu kata Saman terdengar, sontak jantung saya berdegup kencang.. OMG...!! Saya gugup.. Tapi harus bisa! Beberapa team pelatih dibelakang panggung juga menyemangati kami. "Relax saja.. Bawa fun supaya bisa menikmati penampilan kalian.. Okey..", begitu kata Beliau.

Kami mulai memasuki panggung dengan sorakan penonton. Mereka benar-bener antusias dengan tarian ini. Saya baru tahu kalo Saman dan tar piring menjadi favorit mereka. Dan penampilan kami malam ini ditutup meriah dengan tarian papua yang sempat kami latih tapi tidak jadi kami tampilkan.. Bersorak sorai berkeliling panggung sebagai penutup acara membuat kejutan bagi mereka dan juga mungkin kami. Seru, kocak, santai dan keren.. Saya sendiri tidak pandai menilai bagaimana saya malam itu. Karena mendapat standing applause dari mereka itu adalah sesuatu yang sangat membakar hati ini. Antara senang, haru, bangga, ingin nangis juga iya.. Semua perasaan itu bercampur aduk menjadi satu.. Well, saya sadar.. Karena kerjasama team, maka tarian ini menjadi sukses.. Jiwa yang "dikawinkan" selama latihan membuat kita mudah membaca teman kita. Ini benar-benar pelajaran yang berarti bagi saya.

Hari ke tiga..
Hari ini adalah hari terakhir kita di Trengganu. Malam ini kami juga melakukan penampilan terakhir disekolah yang kami kunjungi siang ini. Belajar bersama mereka satu hari dan kami mendapat penyambutan yang mengharukan dari sekolah Padang Midin. Perjamuan makan siang bersama guru dan anggota OSIS di sekolah itu benar-benar membuat kami merasa special.. Anyway, saya bangga dan senang bisa mengunjungi sekolah ini. Penyambutan pelajarnya yang benar-benar hangat membuat saya merasa sedih ketika harus meninggalkan mereka. Airmata sempat menetes bukan hanya karena sedihnya perpisahan, namun juga karena bahagianya pertemuan. Saya bahagia bisa berada ditengah-tengah sekolah yang mayoritas adalah muslim ini. Mereka sama sekali tidak memperlakukan saya berbeda.. Apalagi wajah saya kental sekali berdarah chiness dan sempat nervous.. Tapi melihat penyambutan mereka yang hangat, setengah hari bersama mereka disekolah itu membuat saya merasa seperti sudah berbulan-bulan disana. Anyway, thank you Padang Midin Trengganu buat semua yang telah dipersiapkan.. (:

Pagi dihari keempat ini, kami berkumpul untuk foto bersama para panitia acara di Trengganu dan berangkat menuju negara selanjutnya. Beberapa dari teman saya ada yang sempat menangis dan ada juga yang biasa saja. Oleh-oleh dari abi (ayah) dan umi (ibu) begitu kami memanggil orangtua angkat kami, menjadi bekal ditengah perjalanan kami. Keropok (makanan dari tepung dan daging ikan yang digiling lalu dikukus) yang menjadi jajanan yang paling saya gemari selama di Trengganu dan juga mangga udang (mangga dengan ukuran sangat kecil dan manis) yang merupakan hasil panen dari abi dan umi juga menjadi bekal saya san teman saya Indri. Ada banyak lagi kenangan yang tak tertulis namun itu terukir dihati dan terlikis dibenak..

Bagi kami, setiap pintu "EXIT" suatu negara adalah perjalanan menuju gerbang "WELCOME" di negara lain.. Sekian hari di Trengganu dengan jadwal yang padat tapi tetap menyenangkan meninggalkan kesan tersendiri di batin kami masing-masing.

Abi, umi, dan adik-adik angkat saya serta nenek yang di keluarga ini, terimakasih..
Teman-teman sekolah padang Midin beserta team pengajar dan panitia, terimakasih..
Meski sekian hari, kalian mampu melukiskan sesuatu dikenangan saya..

Akhir kata aku hanya ingin sampaikan.. Jangan takut untuk bermimpi karena impian itu kadang tanpa kita sadari, kita sedang berjalan menuju titik itu. Perlahan tapi pasti satu persatu impian saya tercapai..

Berawal dari musik dan kesenian ini saya mulai menepaki kaki saya keluar dari negti ini.. Dan saya percaya, diluar sana banyak diantara teman-teman yang memimpikan bisa keluar negri berkeliling dunia. Bermimpi tidak dilarang, tapi yang bagian yang berbahaya adalah ketika kita terbangun. Saya dulu saat mengambil niat belaar Biola tidak ada pikiran sampai sejauh ini. Tapi sekarang saya bisa sampai sejauh ini..

Masih banyak hal positif lainnya yang bisa kalian lakukan. Intinya, berani bermimpi.. Dan kemudian mulai melakukan sesuatu.. Impian, itu adalah harapan yang dibuat oleh hati kecil kita. Sekali kamu bermimpi, akan sulit untuk dipadamkan. Mungkin selain musik, kalian juga akan menemui jalan kalian sendiri untuk mencapai impian kalian..

Selama ada setitik harapan, impian itu tidak akan padam. Dan masa depan itu pasti akan datang.. (:

Just share.. _Mimi-Ong_

Jumat, 10 Agustus 2012

Malaysia (Kuala Trengganu) for The First Journey \(^o^)/ bagian I

Bandara Husein Sastra negara-Bandung..

Jam 5.00 dini hari saya sudah tiba di bandara dengan koper dan beberapa bawaan saya, salah satunya stand part.. Hari ini adalah hari besar buat saya. Kenapa? Karena hari ini saya akan melakukan perjalanankeluar negri saya yang pertama sekaligus konser seni keluar negri yang pertama.

Melalui "Youth Exchange Program" yang selalu diselenggarakan sanggar seni kami setiap tahun, kami dibentuk dari zero to hero.. Artinya dari kami yang mungkin tidak berlatar belakang seni atau apalah itu tapi disini kami dibentuk dan digodok menjadi Hero.. Dilatih oleh pelatih-pelatih yang profesional, baik, dan ramah-ramah kami mulai mengawali latihan kami dari audisi untuk penari dan pemusik. Tarian yang akan kami bawakan beragam, berhubungan dengan tema kami kali ini adalah "Dazzling Indonesia" berarti kami akan membawa berbagai kebudayaan Indonesia ke mata Internasional.

Tari Saman dari aceh yang rame dan kompak ini menjadi salah satu tarian yang kami pelajari. Susah? Hahaha.. Saya baru benar-bener mateng digerakan-gerakan maut tarian ini H-1 sebelum tampil. DagDigDug iya, mau nangis iya, cemas juga iya. Banyak pikiran negatif yang berserakan dibenak saya, bagaimana kalau saya melakukan kesalahan saat tampil dan banyak lagi. Namun saya berusaha tenang dan tetap berusaha. Saman dance lebih bercerita tentang kekompakan masyarakat Indonesia khususnya Aceh. Dimana Aceh merupakan salah satu kota di negara maritim yang penduduknya sebagian besar adalah nelayan. mereka tidak gentar menghadang ombak, dan gemar mengarungi samudra (ngarang gak sih gue.. Hahaha)..

Ada salah satu gerakan tari Saman dimana penari membentuk seperti ombak yang naik turun. Untuk gerakan itu sendiri saya mengalami "kecelakaan" beberapa kali. Pernah saya tidak sengaja menampar pipi teman disebelah saya karena awal belajar tari itu. Dan bahkan saya sering tertampar teman sebelah saya juga gara-gara belajar tarian dibagian itu.

Jika dilihat sekilas, kalian akan merasa gerakan didalam tari Saman itu adalah gerakan yang simpel. Karena saya sendiri merasa seperti itu. Tapi otak dan kata hati saya jadi berantam ketika mempraktikan gerakan-gerakan yang terlihat simpel itu. Belum lagi jari-jari kaki saya yang lecet akibat bergesekan dengan lantai saat latihan duduk. Tapi over all, saya sangat menyukai tarian ini. Penuh tantangan dan konsentrasi yang tinggi. Dan itu akan menjadi kecelakaan fatal saat tampil ketika kamu tidak benar-bener berkonsentrasi untuk mengharmonisasikan gerakanmu dengan teman pasanganmu.

Well, saat mengikuti program ini, pertama-tama mungkin agak canggung. Apalagi kita bertemu dengan berbagai kalangan orang dengan latar belakang,umur dan profesi yang berbeda-beda. Namun semua itu akan menjadi satu keharmonisan antara yang tua dan yag muda, yang kuat dan yang lemah dikala seni yang mempersatukan kita. Mungkin saya tidak begitu tahu mendalam tentang musik, tapi yang saya rasa disini adalah musik adalah bahasa universal, dia mampu menghubungkan pemikiran antara anak-anak dengan remaja atau bahkan orang tua. Dan mungkin bukan itu saja. Jika dua negara berbeda culture dan bahasa bisa dipererat dan dipersatukan oleh musik yang mereka dengar dan seni yang mereka tonton tanpa mengerti bahasa mereka, makan kesenian ataupun musik itu telah menjadi bahasa yang universal.

Saya tidak begitu mengerti dengan bagaimana hubungan bilateral kedua negara ini saat itu. Tapi yang saya ingin katakan, melalui musik mungkin kita bisa menyorakan persahabatan antara dua negara ini bahkan lebih ketika para politik saling menyerang. Musik adalah salam perdamaian menurut saya..

Hari ini kami berjumlah lebih kurang 45 orang yang telah dilatih selama kurang lebih enam bulan tidak full akan memperkenalkan Indonesia dimata dunia. Mulai dari negara terdekat; Malaysia (Kuala Trengganu). Butuh waktu delapan jam jika ditempuh dengan bus dari KLCC ke Kuala Trengganu. Perjalanan panjang hari ini akan segera dimulai.

Sekian menit setelah kehadiran saya di bandara Husein, satu persatu rekan dari team kami mulai berdatangan dengan koper dan alat musik mereka masing-masing. Keren rasanya berpergian keluar negri dengan alat musik kesayangan kita.

Saya sendiri adalah pemain biola (violin) tapi untuk kesempatan kali ini, saya difokuskan dalam urusan tari tradisional. Sejujurnya saya ingin keduanya sih.. Tapi mengingat keterbatasan waktu untuk bertukar pakaian nanti akan kadi ribet, jadi saya hanya bisa difokuskan untuk salah satu. Dan saya dipilih untuk fokus ke tarian tradisional yang akan dibawakan.

Setelah absensi dan jumlah anggota sudah lengkap, kami mulai antri masuk ke dalam bandara untuk cek in bagasi. Dengan luas bandara Husein yang tergolong agak sempit ini barisan yang kami buat panjang dan terkesan hamburadul. Hahaha.. Belum lagi segala macam koper dan perkakas musik yang kami tenteng saat memasuki ruang cek in dan pintu pemeriksaan. Agak ribet.. Tapi fun karena kami bersama..

Salah satu teman kami iseng cek twitter, KAGET! Saat membaca salah satu tweet temen kami yang mengatakan dia sedang berada di bandara Soekarno Hatta-Jakarta. Apa ada ini? Seharusnya dia kan berada bersama kita saat ini. "Coba di cek anggota semua udah lengkap belum?", tanya salah satu panita yang sedikit syok mendapat kabar ini. Teryata, teman kami itu ada bersama dengan kami dan sedang berfoto-foto ria. Ketika ditanya tentang twit dia, satu kabar yag bikin kami tertawa lepas.. Ternyata dia sendiri baru sadar kalau dia salah ngeTwit. Hahahaha.. Well, sedikit shocking buat pengenjot semangat pagi ini..

Mentari mulai bersinar terik sepertinya ini sudah jam tujuh pagi. Tapi saya sendiri tidak tahu pasti jam berapa itu karena asiknya ngobrol dan bercanda dengan mereka semua. Cek in bagasi selesai dan kita saat ini sedang menuju ruang tunggu. Lagi-lagi ruang tunggu keberangkatan internasional yang agak sepi itu menjadi heboh karena kami.. Berfoto bersama sebelum berangkat. Itu ramai dan seru. Ada-ada saja aksi konyol yang terjadi ketika 45 orang dikumpulkan menjadi satu. Tawa, canda, semagat selalu muncul dan seolah enggan untuk sirna ketika kebersamaan itu tercipta. Mungkin ini akan menjadi cerita kenangan kita dimasa yang akan datang..

"Pesawat udah tiba..", info dari salah seorang panitia.. Kita pun bergegas memasuki pesawat Air Asia yang akan mendarat di KLCC dua jam ke depan. Sebagai salah satu yang ada bersama team dan yang ada di pesawat, saya hanya bisa melihat penumpang dengan wajah-wajah yang saya kenal.. Sepertinya pesawat ini kita semua isinya.. Kikikku dalam hati. Tapi pasti tentunya tidak semua isinya team kami. Hanya saja yang mayoritas itu biasanya lebih mudah terlihat daripada yang minoritas.. Hihihi..

Pesawat take off, dan saya rasa saya akan memanfaatkan dua jam perjalanan ini untuk tidur. Tapi tentu saja saya harus menutup wajah saya dengan jaket. Bukannya apa-apa.. takut ga kobe kalau di foto. Maklumlah di penerbanagan ini khususnya di team hore ini banyak paparazi yang berkeliaran dengan kamera DSLRnya yang akan mengabadikan momentum wajah-wajah candit kamera.. Jadi sebelum foto putri tidur yang tidak terlihat seperti putri tidur itu dipost ke home page mereka, mendingan saya cari aman.. Hehehe..

(bersambung...)