Jumat, 10 Agustus 2012

Malaysia (Kuala Trengganu) for The First Journey \(^o^)/ bagian I

Bandara Husein Sastra negara-Bandung..

Jam 5.00 dini hari saya sudah tiba di bandara dengan koper dan beberapa bawaan saya, salah satunya stand part.. Hari ini adalah hari besar buat saya. Kenapa? Karena hari ini saya akan melakukan perjalanankeluar negri saya yang pertama sekaligus konser seni keluar negri yang pertama.

Melalui "Youth Exchange Program" yang selalu diselenggarakan sanggar seni kami setiap tahun, kami dibentuk dari zero to hero.. Artinya dari kami yang mungkin tidak berlatar belakang seni atau apalah itu tapi disini kami dibentuk dan digodok menjadi Hero.. Dilatih oleh pelatih-pelatih yang profesional, baik, dan ramah-ramah kami mulai mengawali latihan kami dari audisi untuk penari dan pemusik. Tarian yang akan kami bawakan beragam, berhubungan dengan tema kami kali ini adalah "Dazzling Indonesia" berarti kami akan membawa berbagai kebudayaan Indonesia ke mata Internasional.

Tari Saman dari aceh yang rame dan kompak ini menjadi salah satu tarian yang kami pelajari. Susah? Hahaha.. Saya baru benar-bener mateng digerakan-gerakan maut tarian ini H-1 sebelum tampil. DagDigDug iya, mau nangis iya, cemas juga iya. Banyak pikiran negatif yang berserakan dibenak saya, bagaimana kalau saya melakukan kesalahan saat tampil dan banyak lagi. Namun saya berusaha tenang dan tetap berusaha. Saman dance lebih bercerita tentang kekompakan masyarakat Indonesia khususnya Aceh. Dimana Aceh merupakan salah satu kota di negara maritim yang penduduknya sebagian besar adalah nelayan. mereka tidak gentar menghadang ombak, dan gemar mengarungi samudra (ngarang gak sih gue.. Hahaha)..

Ada salah satu gerakan tari Saman dimana penari membentuk seperti ombak yang naik turun. Untuk gerakan itu sendiri saya mengalami "kecelakaan" beberapa kali. Pernah saya tidak sengaja menampar pipi teman disebelah saya karena awal belajar tari itu. Dan bahkan saya sering tertampar teman sebelah saya juga gara-gara belajar tarian dibagian itu.

Jika dilihat sekilas, kalian akan merasa gerakan didalam tari Saman itu adalah gerakan yang simpel. Karena saya sendiri merasa seperti itu. Tapi otak dan kata hati saya jadi berantam ketika mempraktikan gerakan-gerakan yang terlihat simpel itu. Belum lagi jari-jari kaki saya yang lecet akibat bergesekan dengan lantai saat latihan duduk. Tapi over all, saya sangat menyukai tarian ini. Penuh tantangan dan konsentrasi yang tinggi. Dan itu akan menjadi kecelakaan fatal saat tampil ketika kamu tidak benar-bener berkonsentrasi untuk mengharmonisasikan gerakanmu dengan teman pasanganmu.

Well, saat mengikuti program ini, pertama-tama mungkin agak canggung. Apalagi kita bertemu dengan berbagai kalangan orang dengan latar belakang,umur dan profesi yang berbeda-beda. Namun semua itu akan menjadi satu keharmonisan antara yang tua dan yag muda, yang kuat dan yang lemah dikala seni yang mempersatukan kita. Mungkin saya tidak begitu tahu mendalam tentang musik, tapi yang saya rasa disini adalah musik adalah bahasa universal, dia mampu menghubungkan pemikiran antara anak-anak dengan remaja atau bahkan orang tua. Dan mungkin bukan itu saja. Jika dua negara berbeda culture dan bahasa bisa dipererat dan dipersatukan oleh musik yang mereka dengar dan seni yang mereka tonton tanpa mengerti bahasa mereka, makan kesenian ataupun musik itu telah menjadi bahasa yang universal.

Saya tidak begitu mengerti dengan bagaimana hubungan bilateral kedua negara ini saat itu. Tapi yang saya ingin katakan, melalui musik mungkin kita bisa menyorakan persahabatan antara dua negara ini bahkan lebih ketika para politik saling menyerang. Musik adalah salam perdamaian menurut saya..

Hari ini kami berjumlah lebih kurang 45 orang yang telah dilatih selama kurang lebih enam bulan tidak full akan memperkenalkan Indonesia dimata dunia. Mulai dari negara terdekat; Malaysia (Kuala Trengganu). Butuh waktu delapan jam jika ditempuh dengan bus dari KLCC ke Kuala Trengganu. Perjalanan panjang hari ini akan segera dimulai.

Sekian menit setelah kehadiran saya di bandara Husein, satu persatu rekan dari team kami mulai berdatangan dengan koper dan alat musik mereka masing-masing. Keren rasanya berpergian keluar negri dengan alat musik kesayangan kita.

Saya sendiri adalah pemain biola (violin) tapi untuk kesempatan kali ini, saya difokuskan dalam urusan tari tradisional. Sejujurnya saya ingin keduanya sih.. Tapi mengingat keterbatasan waktu untuk bertukar pakaian nanti akan kadi ribet, jadi saya hanya bisa difokuskan untuk salah satu. Dan saya dipilih untuk fokus ke tarian tradisional yang akan dibawakan.

Setelah absensi dan jumlah anggota sudah lengkap, kami mulai antri masuk ke dalam bandara untuk cek in bagasi. Dengan luas bandara Husein yang tergolong agak sempit ini barisan yang kami buat panjang dan terkesan hamburadul. Hahaha.. Belum lagi segala macam koper dan perkakas musik yang kami tenteng saat memasuki ruang cek in dan pintu pemeriksaan. Agak ribet.. Tapi fun karena kami bersama..

Salah satu teman kami iseng cek twitter, KAGET! Saat membaca salah satu tweet temen kami yang mengatakan dia sedang berada di bandara Soekarno Hatta-Jakarta. Apa ada ini? Seharusnya dia kan berada bersama kita saat ini. "Coba di cek anggota semua udah lengkap belum?", tanya salah satu panita yang sedikit syok mendapat kabar ini. Teryata, teman kami itu ada bersama dengan kami dan sedang berfoto-foto ria. Ketika ditanya tentang twit dia, satu kabar yag bikin kami tertawa lepas.. Ternyata dia sendiri baru sadar kalau dia salah ngeTwit. Hahahaha.. Well, sedikit shocking buat pengenjot semangat pagi ini..

Mentari mulai bersinar terik sepertinya ini sudah jam tujuh pagi. Tapi saya sendiri tidak tahu pasti jam berapa itu karena asiknya ngobrol dan bercanda dengan mereka semua. Cek in bagasi selesai dan kita saat ini sedang menuju ruang tunggu. Lagi-lagi ruang tunggu keberangkatan internasional yang agak sepi itu menjadi heboh karena kami.. Berfoto bersama sebelum berangkat. Itu ramai dan seru. Ada-ada saja aksi konyol yang terjadi ketika 45 orang dikumpulkan menjadi satu. Tawa, canda, semagat selalu muncul dan seolah enggan untuk sirna ketika kebersamaan itu tercipta. Mungkin ini akan menjadi cerita kenangan kita dimasa yang akan datang..

"Pesawat udah tiba..", info dari salah seorang panitia.. Kita pun bergegas memasuki pesawat Air Asia yang akan mendarat di KLCC dua jam ke depan. Sebagai salah satu yang ada bersama team dan yang ada di pesawat, saya hanya bisa melihat penumpang dengan wajah-wajah yang saya kenal.. Sepertinya pesawat ini kita semua isinya.. Kikikku dalam hati. Tapi pasti tentunya tidak semua isinya team kami. Hanya saja yang mayoritas itu biasanya lebih mudah terlihat daripada yang minoritas.. Hihihi..

Pesawat take off, dan saya rasa saya akan memanfaatkan dua jam perjalanan ini untuk tidur. Tapi tentu saja saya harus menutup wajah saya dengan jaket. Bukannya apa-apa.. takut ga kobe kalau di foto. Maklumlah di penerbanagan ini khususnya di team hore ini banyak paparazi yang berkeliaran dengan kamera DSLRnya yang akan mengabadikan momentum wajah-wajah candit kamera.. Jadi sebelum foto putri tidur yang tidak terlihat seperti putri tidur itu dipost ke home page mereka, mendingan saya cari aman.. Hehehe..

(bersambung...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar