Minggu, 26 Oktober 2014

Puisi; Biola Usang Musim Gugur

Biola Usang Musim Gugur

Biolaku tak lagi berdawai
dan aku terlalu pahit mencari penggantinya
Ku baringkan dia diatas dedaunan musim gugur,
dinginnya semerbak menggerogoti sukma

Ada airmata dalam diam yang ku nikmati sendiri
Ada keluh diujung lidah yang tak mampu ku tuangkan
Kata-kata melayang, menyisahkan isak keheningan

Bak penyair kehilangan lirik
Bak pendongeng kehilangan bait
Bak not balok berguguran dari paranada
Kehilangan arah dalam getirnya takdir

Kaku dan ngilu beradu,
membungkam bibir ingin mengadu
Terlalu tak beryali untuk menahan
Perlahan lepaskan asa hanya tangis mengerti

Memasung diri dalam hampa
Dia seolah enggan berpijar
Aku bak biola usang musim gugur,
tak berdawai, tak bermelodi,
Rapuh tak berjiwa menunggu usai


By : Peri Hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar