Biola Usang Musim Gugur
Biolaku tak lagi berdawai
dan aku terlalu pahit mencari penggantinya
Ku baringkan dia diatas dedaunan musim gugur,
dinginnya semerbak menggerogoti sukma
Ada airmata dalam diam yang ku nikmati sendiri
Ada keluh diujung lidah yang tak mampu ku tuangkan
Kata-kata melayang, menyisahkan isak keheningan
Bak penyair kehilangan lirik
Bak pendongeng kehilangan bait
Bak not balok berguguran dari paranada
Kehilangan arah dalam getirnya takdir
Kaku dan ngilu beradu,
membungkam bibir ingin mengadu
Terlalu tak beryali untuk menahan
Perlahan lepaskan asa hanya tangis mengerti
Memasung diri dalam hampa
Dia seolah enggan berpijar
Aku bak biola usang musim gugur,
tak berdawai, tak bermelodi,
Rapuh tak berjiwa menunggu usai
By : Peri Hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar